2011-09-04

Tips Memilih Power Supply

  • Power Supply memang merupakan perangkat yang paling umum dalam komputer, tapi pernahkah Anda memilih-milih Pwer Supply mana yang sesuai dengan kebutuhan? Terkadang, ada yang salah memilih Power Supply sampai-sampai akhirnya komputer bisa mati tiba-tiba saat menjalankan proses atau ada juga memilih Pwer Supply dengan Watt yang tinggi padahal tidak terlalu membutuhkannya. Jadi, bagaimana caranya bisa memilih Power Supply yang sesuai dengan kebutuhan? Coba simak ini, gan :

    1. Jumlah Watt

    Terkadang orang sama sekali tidak memperhatikan jumlah watt yang dipakai oleh komputer, padahal hal ini penting sekali untuk mencegah komputer mati sewaktu-waktu akibat listrik yang tidak mencukupi. Pada akhirnya, perangkat komputerlah yang jadi rusak hanya gara-gara Power Supply saja.

    Biasanya, orang membeli casing yang langsung dilengkapi oleh Power Supply, padahal Power Supply tersebut hanya mempunyai watt yang pas-pasan saja sehingga jika dilakukan upgrade komputer, kemungkinan besar Power Supply tidak akan kuat. Untuk mengatasinya, perlu diketahui watt yang dipakai. Berikut mengenai informasi pemakaian watt oleh masing-masing perangkat :

    (Tanda ~ artinya sekitar)

    Spoiler for MOTHERBOARD:

    a. Regular Motherboard = ~80 W

    b. Gaming Motherboard = ~110 W

    Spoiler for PROCESSOR AMD:

    a. AMD Opteron (Socket AM+2 AMD) = ~80 W

    b. AMD Athlon X2 (Socket AM+2 AMD) = ~80 W

    c. AMD Phenom X3 (Socket AM+2 AMD) = ~60 W

    d. AMD Phenom X4 (Socket AM+2 AMD) = ~60 W

    e. AMD Phenom II X4 (Socket AM+2 AMD) = ~110 W

    f. AMD Opteron (Socket F AMD) = ~80 W

    g. AMD Athlon 64 (Socket F AMD) = ~110 W

    h. AMD Turion 64 (Socket S1 AMD) = ~30 W

    i. AMD Sempron (Socket AM3 AMD) = ~40 W

    j. AMD Opteron (Socket AM3 AMD) = ~100 W

    k. AMD Athlon II X2 (Socket AM3 AMD) = ~20 W

    i. AMD Athlon II X3 (Socket AM3 AMD) = ~40 W

    l. AMD Athlon II X4 (Socket AM3 AMD) = ~40 W

    m. AMD Phenom II X2 (Socket AM3 AMD) = ~70 W

    n. AMD Phenom II X3 (Socket AM3 AMD) = ~70 W

    o. AMD Phenom II X4 (Socket AM3 AMD) = ~80 W

    p. AMD Phenom II X6 (Socket AM3 AMD) = ~110 W

    q. AMD Opteron (Socket C32 AMD) = ~80 W

    r. AMD Opteron (Socket G34 AMD) = ~100 W

    Spoiler for PROCESSOR INTEL:

    a. Intel Celeron M (Socket 478/479) = ~10 W

    b. Intel Pentium M (Socket 478/479) = ~10 W

    c. Intel Core Solo (Socket 478/479) = ~10 W

    d. Intel Core Duo (Socket 478/479) = ~30 W

    e. Intel Core 2 Solo (Socket 478/479) = ~30 W

    f. Intel Core 2 Duo (Socket 478/479) = ~30 W

    g. Intel Celeron (Socket LGA 775) = ~20 W

    h. Intel Celeron D (Socket LGA 775) = ~70 W

    i. Intel Pentium 4 (Socket LGA 775) = ~70 W

    j. Intel Pentium D (Socket LGA 775) = ~110 W

    k. Intel Pentium EE (Socket LGA 775) = ~70 W

    l. Intel Core 2 Duo (Socket LGA 775) = ~60 W

    m. Intel Core 2 Quad (Socket LGA 775) = ~90 W

    n. Intel Core 2 Extreme (Socket LGA 775) = ~110 W

    o. Intel Pentium Dual Core (Socket LGA 775) = ~60 W

    p. Intel Xeon (Socket LGA 1366) = ~110 W

    q. Intel Core i-7 (Socket LGA 1366) = ~110 W

    r. Intel Xeon (Socket LGA 1156) = ~40 W

    s. Intel Core i-7 (Socket LGA 1156) = ~60 W

    t. Intel Core i-5 (Socket LGA 1156) = ~60 W

    u. Intel Core i-3 (Socket LGA 1156) = ~60 W

    v. Intel Xeon (Socket LGA 1567) = ~90 W

    Spoiler for VGA ATI:

    a. ATI Radeon HD 2400 = ~90 W

    b. ATI Radeon HD 2600 = ~110 W

    c. ATI Radeon HD 2900 = ~200 W

    d. ATI Radeon HD 3450 = ~120 W

    e. ATI Radeon HD 3470 = ~120 W

    f. ATI Radeon HD 3650 = ~ 130W

    g. ATI Radeon HD 3850 = ~140 W

    h. ATI Radeon HD 3870 = ~160 W

    i. ATI Radeon HD 4550 = ~100 W

    j. ATI Radeon HD 4650 = ~120 W

    k. ATI Radeon HD 4670 = ~130 W

    l. ATI Radeon HD 4770 = ~130 W

    m. ATI Radeon HD 4830 = ~160 W

    n. ATI Radeon HD 4850 = ~180 W

    o. ATI Radeon HD 4870 = ~200 W

    p. ATI Radeon HD 4890 = ~260 W

    q. ATI Radeon HD 5450 = ~90 W

    r. ATI Radeon HD 5570 = ~100 W

    s. ATI Radeon HD 5670 = ~110 W

    t. ATI Radeon HD 5750 = ~140 W

    u. ATI Radeon HD 5770 = ~150 W

    v. ATI Radeon HD 5830 = ~200 W

    w. ATI Radeon HD 5850 = ~190 W

    x. ATI Radeon HD 5870 = ~240 W

    y. ATI Radeon HD 5970 = ~300 W

    Spoiler for VGA NVIDIA:

    a. NVIDIA GeForce 8800 GT = ~150 W

    b. NVIDIA GeForce 8800 GTS = ~170 W

    c. NVIDIA GeForce 8800 GTX = ~200 W

    d. NVIDIA GeForce 9400 GT = ~130 W

    e. NVIDIA GeForce 9500 GT = ~130 W

    f. NVIDIA GeForce 9600 GT = ~150 W

    g. NVIDIA GeForce 9800 GT = ~160 W

    h. NVIDIA GeForce 9800 GTX = ~180 W

    i. NVIDIA GeForce 210 = ~90 W

    j. NVIDIA GeForce GT 220 = ~100 W

    k. NVIDIA GeForce GT 240 = ~120 W

    l. NVIDIA GeForce GTX 260 = ~220 W

    m. NVIDIA GeForce GTX 275 = ~280 W

    n. NVIDIA GeForce GTX 280 = ~240 W

    o. NVIDIA GeForce GTX 285 = ~300 W

    p. NVIDIA GeForce GTX 295 = ~370 W

    q. NVIDIA GeForce GTS 450 = ~200 W

    r. NVIDIA GeForce GTX 460 = ~210 W

    s. NVIDIA GeForce GTX 465 = ~290 W

    t. NVIDIA GeForce GTX 470 = ~260 W

    u. NVIDIA GeForce GTX 480 = ~320 W

    Spoiler for Drive:

    a. CD-ROM = ~15 W

    b. DVD-ROM = 20 - 25 W

    c. CD-RW = ~20 W

    d. DVD Combo = 30 - 35 W

    e. DVD-RW = 30 - 35 W

    f. Floopy = ~5 W

    g. Blu-Ray = 25 - 35 W

    h. Blu-Ray Combo = ~25 W

    Spoiler for HardDisk:

    a. IDE 5400 RPM = 15 - 20 W

    b. IDE 7200 RPM = 15 - 20 W

    c. SATA 5400 RPM = ~10 W

    d. SATA 7200 RPM = ~25 W

    Spoiler for Others:

    a. Memory RAM DDR1, Memory RAM DDR2, atau Memory DDR3 = ~5 W

    b. Keyboard = 15 - 20 W

    c. Mouse = 15 - 20 W

    d. Modem PCI 56k = 5 W

    e. TV Tuner = 15 - 25 W

    f. Kipas 80 mm = ~2 W

    g. Kipas 92 mm = ~3 W

    h. Kipas 120 mm = ~4 W

    i. Kipas 140 mm dan Kipas 250 mm = ~9W

    Jadi, bagaimana? Agan2 sudah lihat bagaimana kisaran perangkat-perangkat komputer agan. Ini kisaran rata2 dari perangkat2 komputernya, jadi pastikan dulu komputernya cukup gizi. Jika tidak, komputernya bakal busung lapar, alias mati tiba-tiba.

    2. Pure Power atau Max Power

    Kebanyakan orang membeli Power Supply hanya dengan melihat besar Watt-nya saja, tapi tidak tahu apakah itu Pure Power atau Max Power. Pure Power adalah jumlah watt yang dihasilkan sebenarnya oleh Power Supply, sedangkan Max Power adalah jumlah maksimal watt yang dihasilkan komputer. Jadi, intinya adalah Pure Power merupakan kinerja Power Supply dalam keadaan normal, sedangkan Max Power merupakan kinerja Power Supply dalam keadaan maksimal. Lebih baik memilih Power Supply yang terdapat informasi mengenai Pure Power dan Max Power sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan komputer. Disarankan jangan membeli Power Supply yang hanya ada informasi Max Power saja sehingga tidak tahu berapa Pure Power-nya. Jika agan2 membeli Power Supply dengan Max 450 W tanpa tahu Pure Power-nya, lalu ternyata komputer membutuhkan 200 W sementara bisa saja agan tidak tahu kalau ternyata Pure Power pada Power Supply hanya sebesar 100 W, maka Power Supply akan terus bekerja keras untuk bisa meninggikan dayanya dari Pure Power-nya. Itu berarti keawetan Power Supply pun akan menurun alias akan lebih cepat rusak.Orang butuh istirahat, begitu juga dengan Power Supply. Jangan terlalu memaksakan batasan Max Power dari Power Supply agar Power Supply tidak rusak sewaktu-waktu. Kalau bisa, bekerjalah dengan batasan Pure Power saja dari Power Supply.

    3. PFC (Power Factor Correction)

    PFC pada Power Supply biasanya ada 3 macam, yaitu Non PFC, Passive PFC, dan Active PFC. Untuk menjelaskannya, mungkin dibutuhkan ilustrasi dulu. Misalkan, ada 3 Power Supply dengan 100 W dari masing2 tipe PFC. Berikut penjelasannya :

    Spoiler for Penjelasan Non PFC:

    Power Supply dengan Non PFC hanya bisa memproses daya yang masuk sebesar 50 - 60 %. Saat daya 100 W dari rumah masuk ke Power Supply, maka hanya akan dihasilkan 50% saja dari daya yang masuk. Ini berarti kalau daya 100 W masuk ke Power Supply, maka Power Supply hanya dapat 50 % saja, yaitu 50 W. Intinya, butuh 200 W daya listrik rumah ke Power Supply agar bisa menghasilkan 100 W bagi komputer. Benar2 menghabiskan listrik bukan, padahal hanya butuh 100 W, tapi harus mengeluarkan 200 W untuk mendapatkan 100 W. Inilah salah satu alasan kenapa listrik rumah sering turun walaupun pemakaian daya komputer hanya kecil. Ini hanyalah masalah pemrosesan dari Power Supply.

    Spoiler for Penjelasan Passive PFC:

    Power Supply dengan Passive PFC bisa memproses daya yang masuk sebesar 75 %. Saat daya 100 W dari rumah masuk ke Power Supply, maka hanya akan dihasilkan 75% saja dari daya yang masuk. Ini berarti kalau daya 100 W masuk ke Power Supply, maka Power Supply hanya dapat 75 % saja, yaitu 75 W. Setidaknya, dibutuhkan 140 W ke Power Supply agar Power Supply dapat memprosesnya menjadi 100 W bagi komputer. Mungkin agak lumayan daripada Non PFC, tapi masih kurang bagus karena jika listrik turun, maka Power Supply ini pun akan turun atau mati juga.

    Spoiler for Penjelasan Active PFC:

    Power Supply dengan Active PFC memproses daya yang masuk sebesar 95 - 100 %. Ini berarti daya listrik 100 W dari rumah dapat diproses 100 % untuk Power Supply sehingga tidak diperlukan mengambil daya lebih untuk menghasilkan daya 100 W. Intinya, jika Power Supply butuh 100 W, maka listrik rumah yang diambil pun hanya 100 W juga. Keuntungan dari Active PFC ini juga stabil jika listrik turun sehingga tidak dibutuhkan Stabilizer. Walaupun begitu, harganya lumayan mahal.

    Jadi, menurut kesimpulan ane, lebih baik pilihlah Power Supply dengan Active PFC supaya listrik komputer tidak mati atau merupakan penyebab turunnya listrik rumah. Jika terlalu sering turun listrik, maka komponen komputer bisa saja rusak.

    Intinya, ane cuma pengen beri tahu aja tentang Power Supply soalnya dulu juga targetnya beli aja yang watt-nya gede, tp gk tahu apa akibatnya. Jadi, semoga berguna...

    http://kask.us/5747226

  • Sunting

    push your hardware .. ayo overclocking

    Information :

      1.  Overclock tidak selamanya berakibat buruk.Dengan porsi yang tepat,overclock membantu periferal anda bekerja dengan       lebih optimal.

      2.  Sebelum melakukan overclock,pastikan hardware pendukung sudah siap.Yang paling penting adalah power supply unit       (PSU), motherboard dan heat sink fan (HSF) processor.

      3.  Batas kemampuan setiap periferal berbeda. Maksudnya,dengan dua periferal yang sama dan identik sekalipun belum tentu       clock maximal yang tercapai akan sama.

      4.  Jika anda pemula dalam hal OC (overclock) sangat disarankan untuk mengoverclock periferal yang masih tercover       warranty,untuk meminimalisir kerugian

      5.  Overclock bukan ilmu pasti,apalagi ilmu ghaib.Butuh keyakinan,usaha,kesabaran,keberuntungan dan yang lebih       penting...berdoa

    MOTHERBOARD :

    1. Hindari motherboard dengan type mATX (micro ATX) apalagi ITX.

       Motherboard mATX dan ITX pada umumnya hanya menekankan pada fungsi essential,jadi fungsi overclock terbatas.Terbatas disini maksudnya karena komponen, yang akan mempengaruhi durabilitas, dan BIOS yang dipakai.Hal ini memang tidak bisa dipukul rata

    2. Hindari penggunaan toroidal coil apalagi open air toroidal untuk power phase processornya.

    3. Hindari motherboard yang menggunakan chemical capasitor, cari yang full solid capacitor untuk durability dan kemampuan    suplai daya yang stabil.

    4.TDP AMD dan Intel berbeda.Tapi pada prinsipnya sama-sama membutuhkan daya yang tinggi untuk di overclock.Gunakan motherboard yang memiliki

    4 + 1 power phase untuk overclock ringan (maximum 2-3% dari nilai stock vcore)

    6 + 2 power phase untuk overclock medium (maximum 5 - 10 % dari nilai stock vcore)

    8 + 2 power phase untuk overclock expert to suicide (15% and up dari nilai stock vcore)

    1.8 pin 12v EPS

    Kegunaannya adalah utk menyuplai daya lebih ke processor.8 pin memiliki kemampuan pass-through dari standard 4 pin.

    2.I/O Ctl

    IC I/O mointoring utk 8 pin EPS

    3.Choke EPS

    Choke ini utk menjaga suplai 8 pin EPS agar tidak berlebihan

    4.Main Choke

    Inilah generator utk mensuplai daya ke processor

    Tingkatan dari tertinggi sampai terendah sejauh yang saya tahu

        Renesas R0, mampu suplai daya 60W effisiensi 75%

        Renesas 1R0, mampu suplai daya 50W effisiensi 75%

        Renesas 1R1, mampu suplai daya 50W effisiensi 60%

        Renesas 1R2, mampu suplai daya 45W effisiensi 65%

        Renesas R60 atau Foxconn Magic MC60, mampu suplai daya 40W effisiensi 65%

    Jenisnya bisa beragam dari semi alloy,full alloy,ferrite,tantalum.Jenis ini berpengaruh pada OC (operational condition), dimana sesuai standard 80plus berada di 60'C.

    5. Mosfet dan Driver

    Bentuk bisa terpisah antara driver dan mosfet.Tapi saat ini hampir semua motherboard utk OC menggunakan model DrMOS (Driver MOSfet).Selain utk menyiasati ruang,model DrMOS lebih presisi dan mendukung hybrid (analog-digital) PWM maupun full-digital PWM.

    6.2 channel kontroller per choke

    PWM diatas menggunakan model 2 channel perchoke,artinya 1 choke di kontrol 2 DrMOS.Kemungkinan besar motherboard ini menganut system hybrid PWM (vcore rendah digital,vcore tinggi analog) karena terdapat 2 IC con-current (7) utk kalibrasi dan MOSFET (8) utk switching.

    Dari penjelasan dapat diambil kesimpulan utk motherboard 8+2 diatas

      *  Motherboard mampu memberikan daya 405W

      *  [8 x 60W (R0)] x 75% = 360W

      *  [2 x 60W (R0)] x 75% / 2 (backup) = 45W

      *  Daya 405W mampu continuous pada suhu 60'C (operational condition ferrite choke).

      *  Daya maximum motherboard via main choke adalah 480W (10 x 60W 80% eff 110'C OC) ditambah 1 choke via 8 pin EPS (60W         100%) kurang lebih 540W. artinya mobo ini mampu membakar Phenom II X6 1090T sampe ke vcore 2.0V 6Ghz ++

      *  Mosfet NIKO-SEM PA102FDG akan memberi sinyal utk berpindah dari digital ke analog pada daya 120W

         sensitivity 10A x 12V = ~120W

         Utk jalan default / stock motherboard ini menggunakan digital PWM,sedangkan utk overclock menggunakan analog PWM.

    BIOS Section

    ]Untuk meningkatkan kestabilan atau dukungan yang optimal terhadap processor,memory dan setingan yg lebih stabil gunakan BIOS terbaru di motherboard.Cara- cara update BIOS antara lain

    1. Via integrated flasher yg dimiliki BIOS

    2.Via DOS apabila tidak memiliki integrated flasher

    3. Via Windows atau Auto update Program.

    MEMORY

    Pemilihan memory untuk AMD susah-susah gampang,karena semua modul RAM dipasaran dibekali fitur XMP (Xtreme Memory Profile),dimana tidak semua motherboard AMD mampu menjalankan profil ini. Sedangkan untuk Intel, semua motherboard terutama kelas menengah ketas sudah mampu menjalankan fitur ini.

    Apa itu XMP?

    "XMP adalah Extreme Memory Profile yang dikembangkan oleh Intel yang sesuai dengan JEDEC SPD extension untuk DDR3.XMP menggunakan byte 176–255 yang tidak dialokasikan oleh JEDEC,agar mampu mengeksekusi timing memory yang lebih kencang"

    Bagaimana memilih memory untuk overclock

    Semua memory bisa digunakan untuk overclock,karena semua platform AMD maupun Intel dibekali "divider" di motherboardnya.

    Bagaimana dengan modul RAM yang sampai harganya jutaan

    1. Fisik

    Perbedaan modul RAM berharga jutaan dengan yang berharga ratusan ribu (generik) terletak di PCB, komponen SMC, heatsink,  chipset, konfigurasi bank, konfigurasi LGA (land grid array) dan chip SPD EEPROM.

    Untuk RAM generik,biasanya PCB 4 - 6 layer, PCB buatan vendor sendiri.Komponen SMC menggunakan type kapasitor aluminium  fast-release.untuk chipset sendiri type low-binned,adakalanya reject dari vendor memory yang tidak lulus QC ketat.  konfigurasi bank biasanya lebih banyak, misal ada 16 banks double sided untuk kapasitas 2048 MByte. Grid array chip memory  model micro-pin array atau SMT/SMD biasa. SPD menggunakan IC EEPROM sendiri tanpa memory profile.

    RAM "mahal" biasanya PCB 6 - 8 layer, PCB buatan 3rd party misal Brain Power, atau vendor sendiri.Komponen SMC menggunakan  type kapasitor tantalum slow-release.untuk chipset sendiri type high-binned dari vendor ternama.konfigurasi bank "normal",  misal ada 8 banks single sided untuk kapasitas 2048 MByte. Grid array chip memory model ball-grid array. SPD sudah di  "set" di memory chip, hanya terdapat IC MLP utk menyimpan profile XMP.

    2. Timing

    Perbedaan yang kedua adalah pada timing. Pada modul RAM kelas generic atau mainstream ,biasanya timingnya longgar, semisal

       * CAS Latency (CL) 9

       * RAS to CAS Delay (tRCD) 9

       * RAS Precharge (tRP) 9

       * Cycle time Row Active Time (tRAS) 24

       * Bank cycle time Row Cycle Time (tRC) 33

       * Command Rate (CR) 2

    sering disingkat 9-9-9-24 CL-tRCD-tRP-tRAS

    CAS Latency

    The CAS latency is the delay, in clock cycles, between sending a READ command and the moment the first pice of data is available on the outputs.

    tWR - Write Recovery Time:

    tWR is the number of clock cycles taken between writing data and issuing the precharge command. tWR is necessary to guarantee that all data in the write buffer can be safely written to the memory core.

    tRAS - Row Active Time:

    tRAS is the number of clock cycles taken between a bank active command and issuing the precharge command.

    tRC - Row Cycle Time:

    The minimum time interval between successive ACTIVE commands to the same bank is defined by tRC.

    tRC = tRAS + tRP

    tRCD - Row Address to Column Address Delay:

    tRCD is the number of clock cycles taken between the issuing of the active command and the read/write command. In this time the internal row signal settles enough for the charge sensor to amplify it.

    tRP - Row Precharge Time:

    tRP is the number of clock cycles taken between the issuing of the precharge command and the active command. In this time the sense amps charge and the bank is activated.

    tRRD - Row Active to Row Active Delay:

    The minimum time interval between successive ACTIVE commands to the different banks is defined by tRRD.

    tCCD - Column Address to Column Address Delay

    tRD - Active to Read Delay

    tWTR - Internal Write to Read Command Delay:

    tWTR is the delay that has to be inserted after sending the last data from a write operation to the memory and issuing a read command.

    tRDA - Read Delay Adjust

    Terus enaknya merk apa

    Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa semua memory bisa dioverclock,hanya kemungkinan untuk memperkecil timing dan mencapai clock tinggi agak susah.Sama seperti processor, modul memory yang mahal belum tentu bisa mencapai timing rendah,clock tinggi dan vdimm rendah.Kemampuan memory sendiri akan dikeluarkan oleh motherboard dan "batas maximum" sedikit banyak dipengaruhi IMC Processor.Untuk mempermudah,pilih memory dengan timing "three aces", misal 9-9-9, 8-8-8, 7-7-7 atau kalau ada 6-6-6 CL-tRCD-tRP dengan kisaran vdimm 1,65v.Memory dengan timing ini biasanya lebih mudah dijinakkan.

    Saya tertarik dengan Patriot DDR3 Gamer Series Dual Channel PC10600 4GB CL7 - PGS34G1333LLKA AMD Edition.Kira-kira cocok gak dengan motherboard 890GX saya dengan processor AMD 955 BE saya

    Memory jenis special edition sudah di tweaked untuk menyesuaikan dengan designated platform.Biasanya fitur XMP ditiadakan dan diganti fitur SPD fix,jadi hanya ada 1 timing saja.Dibeberapa kasus seperti GSkill Flare masih tersedia beberapa timing SPD.Memory jenis ini sebenernya susah untuk diajak lari lebih kencang karena table SPD nya terbatas dan vdimm nya cukup tinggi.

    Kalau begitu saya ambil Gskill DDR3 PC12800 4GB XH Dual Channel F3-12800CL6D-4GBXH gimana

    Sama dengan memory special edition,memory jenis ini merupakan "tweaked edition" karena sudah keluar dari spesifikasi resmi JEDEC untuk DDR3.Karena itu,utk berlari dengan clock lebih tinggi ataupun timing lebih ketat,kalau CL 6 masih dirasa kurang, sangat susah.

    Ribet amat sih?Dah ambil memory paling mahal aja Gskill DDR3 PC12800 8GB TDD Dual Channel F3-12800CL7D-8GBTDD

    Memory dengan kapasitas dense 8 GB kit single DIMM 4 GB juga sama,susah utk menaikkan clocknya dan memperketat timing dikarenakan kapasitas bank banyak.

    Ini salah itu salah.Saya mau overclock memory biar timing ketat,clock tinggi, NB FID gede processor ngacir

    Perlu diketahui tidak selamanya memory ketat,clock gede dan NB FID/QPI tinggi akan menaikkan performa.

    Stability Test Tools

    OCCT

    Tes OCCT utk melihat apakah processor stabil sekaligus melihat kemampuan power supply.Apabila terdapat error,kemungkinan processor kekurangan tegangan (vcore) ato PSU bapuk ga bisa kasi daya stabil

    Intel Burn Test (Linpack)

    Sebuah stability tes terkejam yang pernah dibuat manusia.

    Harus benar-benar prepare semua klo mau jalanin ini.Saran aja,simpen nomor kontak tukang kiloan kalo sering banget jalanin tes ini

    Orthos Prime 2004

    Orthos Prime 2004 digunakan untuk stability tes up to 2 physical processor (single core,single core hyper-threading ato dual core).Small FFT utk tes processor, Blend utk tes processor dan RAM.

    Prime95

    Sama seperti Orthos Prime 2004,hanya Prime95 mendukung diatas 2 physical processor (Triple core and up),serta dual threads per core.Fungsi seting sama dengan Orthos Prime 2004.

    Hal terpenting dalam OC alias ocerclocking :

    1.OC satu satu, jangan OC sekaligus.

      Maksudnya gini gan. Ketika agan OC, usahakan agan fokus OC ke satu periperal dulu. jangan langsung semua rig di OC.

      Caranya?

       * Turunin settingan memory ke angka terendah. Masuk ke BIOS, cari menu OC di mob ente terus masuk ke Bagian Memory          Configuration. Pilih DDR yang angkanya paling kecil.

       * Turunin multiplier prosesor ke angka paling rendah. Masuk ke bagian OC mobo atau Advanced CPU Features.

       * Untuk AMD, turunin multiplier HT Link dan NB ke x5 (dalam angka biasanya dtulis 1000)

       * Setelah step di atas dilakukan, barulah naekin ref clock/FSB pelan-pelan sampai mentok mobo ga bisa booting. Kira kira      itulah nilai ref clock/FSB maksimal yang bisa dicapai mobo ente.

    2.Hardware yang serupa belum tentu memberikan hasil yang sama.

      Misalnya agan2 liat ada procie e7500 yang bisa OC ampe 4 ghz buat daily. Nah, belum tentu kalo ente pake e7500 juga bisa   running 4 ghz daily. masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

    3.Pantang Menyerah

      Semangat gan !!!! Jangan menyerah sebelum target tercapai !!!!

    Istilah2 Dalam Platform AMD :

    Glossary of Terms:

    Hyper Transport Reference Clock (HTRef): Bus clock internal dari processor AMD. HTRef clock default adalah 200MHz. CPU, CPU-NB, HT Link dan memory clock berhubungan dengan nilai HTRef clock ini. Kemampuan HTLink untuk berjalan pada frekuensi tinggi sangatlah tergantung dari

    motherboard dan BIOS yang digunakan.

    CPU: Central Processing Unit aka processor. CPU clock speed memiliki efek terbesar dalam menentukan performa keseluruhan dari sistem. Di sini target utama overclocking.

    CPU-NB: CPU-Northbridge. Bukanlah northbridge yang biasa dikenal, yaitu pada chipset motherboard. CPU-NB di sini adalah bus yang menghubungkan CPU dan memory controller yang terintegrasi pada processor. CPU-NB memiliki clock speed maupun voltage sendiri, terpisah dari CPU

    clock speed. Frekuensi CPU-NB menentukan kecepatan memory controller.

    CPU FID: CPU multiplier. AMD Athlon II X2 240 memiliki nilai multiplier default x14 (14x200MHz = 2800MHz). Nilai multiplier dapat diturunkan, tetapi hanya model Black Edition processor yang dapat dinaikkan nilai multipliernya (unlock multiplier). Contoh AMD Phenom II X2 555 BE.

    CPU-NB FID: CPU-NB Clock multiplier. Menentukan frekuensi CPU-NB. Contohnya pada AMD Athlon II X2 240, nilai defaultnya adalah x10 (10x200MHz=2000MHz). Nilai ini juga menentukan nilai maksimum dari frekuensi HT Link, yaitu HT Link multiplier tidak bisa lebih tinggi ketimbang CPU-NB

    multiplier. Dalam keadaan default, CPU-NB dan HT Link memiliki nilai yang sama. Nilai multiplier CPU-NB hanya bisa dinaikkan pada model Black Edition processor.

    HT Link FID/multiplier: Multiplier ini menentukan frekuensi dari HT Link. Contohnya pada AMD Athlon II X2 240, nilai defaultnya adalah x10 (10x200MHz=2000MHz). Nilai multiplier maximum dari HT Link tidak bisa lebih tinggi daripada multiplier CPU-NB. Nilai HT Link multiplier hanya bisa dinaikkan pada model Black Edition processor.

    CPU VID: CPU Voltage Identification Digital. Pendek kata, CPU VID menentukan nilai CPU Core Voltage (vCore). Nilai maksimum CPU VID adalah 1.55v. NOTE: Nilai CPU VID bukan nilai sebenarnya dari vCore (lihat Voltage Offset). Nilai CPU VID hanya bisa diubah pada model Black Edition processor.

    CPU-NB VID: CPU-NB Voltage Identification Digital. Pendek kata, CPU-NB VID menentukan nilai CPU-NB Voltage. Nilai maksimum CPU VID adalah 1.55v. NOTE: Nilai CPU-NB VID bukan nilai sebenarnya dari CPU-NB Voltage (lihat Voltage Offset). Nilai CPU-NB VID hanya bisa diubah pada model Black Edition processor.

    CPU / CPU-NB Voltage Offset: Voltage Offset berguna untuk mengatur nilai +(positif) dan -(negatif) dari nilai CPU / CPU-NB VID. Nilai voltage sebenarnya adalah nilai dari CPU / CPU-NB VID + Offset.

    Contoh: VID 1.35v + Offset 0.1v = 1.45v (nilai yang sebenarnya).

    istilah istilah dalam Platform Intel Core i7:

    Perbedaan mendasar antara teknologi Core i7 dengan teknologi Core 2 Duo/Core2 Quad terletak pada IMC (Integrated Memory Controller). Pada Core2 Duo/Core 2 Quad, IMC tertanam di dalam chipset (X38, X48, P45, dan sebagainya). Hal ini menyebabkan kemampuan throughput dari memory sangat tergantung dari kemampuan chipset. Sedangkan pada Core i7, IMC dipindahkan ke prosesor sehingga chipset secara teoritis dapat bekerja lebih ringan dan throughput kecepatan memory bandwidth lebih cepat karena tidak perlu lagi melewati chipset (Northbridge).

    Perbedaan arsitektur Core 2 Duo/Core2 Quad dengan Core i7

    Front Side Bus 1066, 1333 dan 1600 MHz yang dikenal pada prosessor Core2 Duo/Core2 Quad berganti menjadi QPI (Quick Path Interconnect) pada Core i7. Demikian juga kecepatan FSB yang dulunya maksimal 1.6 GT/s berlipat menjadi 6.4 GT/s. Hal ini dikarenakan kecepatan memory controller internal pada CPU lebih efektif dibandingkan memory controller pada Northbridge, belum lagi ditambah implementasi Triple Channel DDR3 pada platform Core i7. Walaupun, manfaat atau efek implementasi Triple Channel DDR3 ini masih belum begitu signifikan pada aplikasi nyata.

    QPI (Quick Path Interconnect)

    QPI adalah kecepatan bus pengganti FSB, kalau FSB adalah jalur transmisi data antara chipset, prosessor dan memory, QPI lebih sederhana lagi. QPI adalah kecepatan transmisi data dari prosessor ke chipset. Bila sebelumnya kita mengenal Northbridge sebagai chipset yang mengatur prosessor, memory dan jalur PCI-E, maka pada Core i7, chipset dikenal dengan nama IOH (Input-Output Hub) yang bertugas sebagai jalur input dan output dari seluruh sistem.

    Bclk (CPU Host Frequency) & CPU Multiplier

    Total clock atau total frekuensi sebuah prosessor Core i7 adalah hasil dari perkalian CPU Host Frequency (Bclk) dengan CPU Multiplier (CPU Ratio). Sebagai contoh, sebuah prosessor Core i7-965 Extreme Edition memiliki kecepatan sebesar 3.2 GHz, kecepatan ini berasal dari hasil perkalian 24 (CPU Ratio) dengan 133 MHz (Bclk).

    Nb:Pada dasarnya, istilah istilah dalam core i series seperti i5 da i3 memakai istilah sama seperti i7. Perbedaan nya    menurut ane hanya di mode RAM (i3 dan i5 hanya dual channel, sedangkan i7 triple chanell

    Guide – Overclocking Prosessor Intel Core i7

    QPI (Quick Path Interconnect)

    QPI adalah kecepatan bus pengganti FSB, kalau FSB adalah jalur transmisi data antara chipset, prosessor dan memory, QPI lebih sederhana lagi. QPI adalah kecepatan transmisi data dari prosessor ke chipset. Bila sebelumnya kita mengenal Northbridge sebagai chipset yang mengatur prosessor, memory dan jalur PCI-E, maka pada Core i7, chipset dikenal dengan nama IOH (Input-Output Hub) yang bertugas sebagai jalur input dan output dari seluruh sistem.

    Bclk (CPU Host Frequency) & CPU Multiplier

    Total clock atau total frekuensi sebuah prosessor Core i7 adalah hasil dari perkalian CPU Host Frequency (Bclk) dengan CPU Multiplier (CPU Ratio). Sebagai contoh, sebuah prosessor Core i7-965 Extreme Edition memiliki kecepatan sebesar 3.2 GHz, kecepatan ini berasal dari hasil perkalian 24 (CPU Ratio) dengan 133 MHz (Bclk).

    24 x 133 MHz = 3192 MHz (dibulatkan menjadi 3200 MHz)

    Untuk mengubah settingan ini di dalam BIOS (penulis menggunakan motherboard GIGABYTE EX58-Extreme) masuk ke sub menu M.I.T. Disitu ada pilihan perubahan frekuensi Bclk dari 1 hingga 1200 dan CPU Clock Ratio dari 1x hingga 44x (tergantung dari jenis prosessor yang dipakai). Perubahan pada angka Bclk otomatis akan mengubah frekuensi total prosessor.

    Contoh :

    24 x 150 MHz = 3600 MHz (3.6 GHz)

    Dengan mengubah Bclk (CPU Host Frequency) dari 133 menjadi 150, Anda akan mendapatkan kecepatan prosessor sebesar 3600 MHz (3.6GHz). Nilai ini 400 MHz lebih tinggi dari kecepatan standar prosessor Core i7-965 Extreme Edition.

    Khusus untuk Core i7-965 Extreme, overclocking juga dapat dilakukan dengan mengubah nilai CPU Ratio atau CPU Multiplier.

    Contoh :

    28 x 133 MHz = 3724 MHz (3.724 GHz)

    Dengan mengubah nilai CPU Clock Ratio dari 24 menjadi 28, akan didapatkan frekuensi prosessor sebesar 3724 MHz dari kecepatan standar 3200 MHz. Untuk Core i7-920 dan 940, overclocking hanya dapat dilakukan dengan mengubah CPU Host Frequency (Bclk).

    Perlu diingat, pada kondisi ter-overclock, faktor kestabilan sistem harus diperhatikan. Ketidakstabilan dapat terjadi karena banyak hal, salah satunya diakibatkan kecepatan QPI yang ikut naik (bila Bclk yang dinaikkan), faktor lainnya adalah kecepatan DDR3 dan Uncore Frequency yang ikut naik dari standarnya.

    QPI standar prosessor Intel Core i7-965 Extreme adalah 6.4 GT/s dengan Bclk sebesar 133 MHz, Uncore Frequency 2.66 GHz dan DDR3 pada kecepatan 1333 MHz. Perhatikan gambar di atas, jika Bclk dinaikkan sebesar 150 MHz akan berdampak pada naiknya frekuensi QPI, Uncore dan DDR3, ketiga komponen ini erat dan saling ketergantungan dengan Bclk. Bila salah satu dari ketiga komponen ini bekerja pada kondisi tidak normal atau pada kecepatan lebih tinggi dari standar dan toleransi telah terlewati akan menyebabkan ketidakstabilan pada system. Contoh ketidakstabilan system berupa restart tanpa sebab, tidak dapat masuk ke operating system, aplikasi sering error dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi ketidakstabilan system teroverlock, disediakan divider atau ratio pada masing masing komponen QPI, Uncore dan DDR3.

    QPI Link Speed.

    Nilai QPI Bus diperoleh dari hasil perkalian Bclk dengan QPI Multiplier (QPI Link Speed). Pada kondisi Bclk berjalan pada kecepatan lebih tinggi dari standar (overclock), QPI Bus juga akan ikut teroverclock. QPI Multiplier pada kondisi default untuk Core i7-965 XE adalah 48, dengan Bclk 133 MHz, maka 48 x 133 MHz = 6.384 GT/s (dibulatkan menjadi 6.4 GT/s). Sedangkan pada prosessor Core i7 -920 dan Core i7, QPI Bus lebih rendah, yaitu 4.8 GT/s, diperoleh dari perkalian 36 x 133 MHz, artinya Core i7-920 dan 940 memiliki QPI Multiplier standar sebesar 36.

    Ketika melakukan overclock melalui Bclk, dimana kecepatan Bclk dinaikkan dari kondisi normal, misalnya 150 MHz, QPI Bus menjadi 48 x 150 MHz = 7200 (7.2 GT/s), terkadang terjadi ketidakstabilan sistem pada kondisi QPI Bus setinggi ini. Untuk mengatasi masalah tersebut serta meningkatkan kestabilan sistem, bisa Anda dapat menaikkan pasokan tegangan (voltase) pada VTT dan PLL. Ini bisa Anda lakukan dari BIOS, pada submenu MIT pilih QPI PLL Voltage atau QPI VTT.

    PERHATIAN: Perubahan tegangan ini hanya dapat dilakukan bila Anda menggunakan cooling non standar Intel atau 3rd party cooling dengan performa tinggi. Naikkan tegangan sedikit demi sedikit dan selalu uji kestabilan sistem dengan benchmark.

    Jika pilihan menaikkan tegangan terlalu beresiko, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah/menurunkan nilai QPI Link Speed, di BIOS disediakan beberapa multiplier mulai dari AUTO, x36, x44, x48 dan Slow Mode.

    Selain itu, dengan menurunkan QPI Link Speed, perolehan Bclk serta total clock prosessor juga akan lebih tinggi karena QPI Bus masih dalam batas toleransi.

    Di bawah ini dapat dilihat tabel QPI Bus dengan berbagai kemungkinan Bclk, CPU Ratio dan QPI Link Speed

    Uncore Frequency

    Uncore Frequency berhubungan dengan kecepatan L3 Cache sekaligus memiliki ikatan yang erat dengan QPI dan IMC. Semakin tinggi Uncore Frequency maka kinerja akan semakin tinggi, meski pada kecepatan prosessornya sama.

    Uncore Frequency diperoleh dari hasil perkalian : Bclk x Uncore Multiplier. Pada kondisi standar, Bclk 133 MHz, Uncore Multiplier bernilai 12, sehingga Uncore Frequency menjadi 1600 MHz. Pilihan Uncore Multiplier disediakan di BIOS dari 12 hingga 30. Jika ingin menaikkan kecepatan Uncore, Anda tinggal ubah nilai Uncore Multiplier ke angka yang lebih besar. Limitasi Uncore untuk pendingin berbasis udara atau air (Heatsink Fan atau Watercooling) sekitar 4000 Mhz sampai 4100 MHz. Sedangkan jika menggunakan pendingin subzero (Dry Ice, Phase Change atau Liquid Nitrogen), limitasi Uncore ada pada angka 4500 MHz sampai 4600 MHz.

    Memory Multiplier

    Faktor penting terakhir dalam overclocking Intel Core i7 adalah Memory Multiplier. Prosessor berkecepatan tinggi (dibaca : clock), akan memiliki performa yang tidak seimbang bila tidak diikuti dengan kecepatan memory yang tinggi juga. Disini memory multiplier memegang peranan. Dua buah sistem dengan prosesor yang sama dan kecepatan clocknya sama bisa berbeda dalam hal kinerja karena perbedaan frekuensi memory.

    Di bawah ini terdapat tabel kalkulasi divider dan kecepatan memory. Motherboard yang digunakan adalah GIGABYTE EX58 Extreme, sehingga tabel ini diperuntukan hanya untuk motherboard tersebut

    Multiplier Memory dapat diubah dari BIOS pada pilihan System Memory Multiplier di dalam sub menu MIT. Multiplier yang disediakan mulai dari 6.0, 8.0, 10.0, 12.0, 14.0, 16.0 dan 18.0. Misalkan Core i7-965XE dengan Bclk 133 MHz berjalan pada kondisi standar, memory berjalan pada kecepatan 1333 MHz. Hal ini berarti multiplier memory bekerja pada 10.0. Jika ingin menaikkan performa sistem tanpa menaikkan kecepatan Bclk atau CPU Ratio, naikkan saja memory multiplier ke angka multiplier yang lebih tinggi. Untuk mencapai hal ini tentu saja dibutuhkan memory DDR3 yang mampu berjalan lebih tinggi.

    CONTOH: Sebuah sistem berbasis Intel Core i7 menggunakan memory DDR3 Triple Channel 1600 MHz. Ketika dipasangkan pada kondisi standar, BIOS akan tetap mengenalinya sebagai DDR3-1333, multiplier memory yang bekerja pada multi 10. Alangkah mubazirnya, kecepatan memory setinggi ini hanya berjalan pada 1333 MHz. Untuk dapat memanfaatkan kecepatan 1600 sesuai standarisasi pabrik memory, memory multiplier dapat diubah menjadi 12.00, sehingga kecepatan memory berjalan pada 1600 MHz ( 133 MHz x 12.0). Kecepatan memory juga akan ikut berubah, bila Bclk dinaikkan. Contoh Bclk pada kecepatan 150 MHz dengan memory multiplier 12, total kecepatan memory yang diperoleh akan menjadi 150 Mhz x 12.0 = 1800 MHz.

    Mitos Tegangan Overclocking Intel Core i7

    Tegangan atau voltase mutlak diperlukan untuk overclocking. Tegangan tidak hanya berperan dalam pencapaian overclocking, namun juga berpengaruh besar pada kestabilan overclocking itu sendiri. Mitos-mitos menyangkut tegangan seperti tegangan memory jangan lebih dari 1.65 volt, karena dapat merusak prosesor memang ada benarnya. Bila dilihat dari arsitektur Core i7 sendiri, IMC sudah terintegrasi pada prosesor, dampak dari pemberian tegangan memory yang berlebihan akan dapat merusak IMC sekaligus prosessor itu sendiri. Hal ini sebelumnya sudah terjadi pada AMD. Untuk menghindari hal tersebut para produsen motherboard AMD membatasi pilihan tegangan memory untuk menghindari rusaknya IMC pada prosesor. Lalu, bagaimana nasib memory memory DDR3 yang memiliki tegangan operasional diatas 1.65 volt ? Apakah masih bisa digunakan? Dalam percobaan yang dilakukan, penulis pernah menggunakan tegangan hingga 1.8 volt dalam jangka waktu cukup lama dan tidak mengalami degradasi pada prosesor atau hingga prosesor mati. Ternyata pengaruh tegangan memory secara tidak langsung mempengaruhi tegangan lainnya, terutama tegangan IOH (tegangan chipset atau IOH Core Voltage) dan QPI/ VTT Voltage. IOH Voltage memiliki nilai default 1.2 volt dan QPI/VTT Voltage memiliki nilai default 1.1 volt.

    Untuk Platform AMD

    perlu diketahui dulu kenapa AMD me "lock" / Hidden core di procie nya...

    secara garis besar...

    untuk neken cost produksi AMD bikin 1 cetakan wafer DIE untuk jajaran processor nya...

    contoh gini...

    Phenom II X2 / X3 / X4, Athlon II X3 / X4 ( basis Deneb ) itu berasal dari 1 cetakan wafer...

    setelah QC

        processor yg 100 % perfect akan di jual sebagai X4

        processor yg 1 core deffect akan di jual sebagai X3

        processor yg 2 core deffect akan di jual sebagai X2

    nah core2 yg deffect ini yg sebetulnya kita unlock....

    makanya TIDAK ada jaminan hasil unlock akan stable...

    tapi QC di AMD cukup tinggi...core yg deffect dibawah 98 % akan di lock...

    kalo kita cukup hoki...

    dapet core yg 98 % aja udah bisa di OC sampe 3.9 Ghz stable tanpa masalah...

    dan ada beberapa kasus krn tuntutan pasar di X2 lebih tinggi dari X4

    AMD me lock core ( walaupun 100 % normal ) dan dijual sebagai X2...

    ini banyak kejadian di Phenom II X2 555 BE...

    untuk unlock procie2 AMD ( tertentu ) ada beberapa point yg perlu di perhatiin...

        Processor yg digunakan memungkinkan untuk unlock

            AMD Sempron 1xx unclokable to Athlon II X2 4xx

            AMD Athlon II X3 4xx unlockable to Phenom II x4 B3x / B4x + L3 Cache ( Deneb core based )

            AMD Athlon II X3 4xx unlockable to Phenom II x4 B3x / B4x non L3 Cache ( non Deneb core based )

            Athlon X2 5000 unlockable to Phenom FX X4 + L3 Cache ( Deneb core based )

            AMD Phenom II X2 5xx unlockable to Phenom II X4 B5x / B6x

            AMD Phenom II X3 7xx unlockable to Phenom II X4 B2x

            AMD Phenom II X4 960T ( OEM ) unlockable to Phenom II X6 ( Thuban core based )

        Batch ( karena TIDAK semua batch processor AMD bisa di unlock )

        Motherboard yg support unlock ( minimal harus berfitur ACC )

        Tambahan Vcore ( Dikasus tertentu )

        Faktor Luck dibutuhkan krn memang TIDAK jaminan batch unlock bisa di unlock 100 % tanpa defect.

    diluar list diatas...jangan ngarep aneh2 untuk unlock...

    Pada saat memasang heatsink (pendingin) pada Prosesor ataupun pada chipshet kartu video (VGA Card), maka diwajibkan menggunakan Thermal Paste. Hal ini karena thermal paste sangat penting dalam membantu proses perambatan panas antara heatsink dan procie sehingga kinerja heatsink menjadi lebih maksimal. Sebagus dan semahal apapun heatsink yang kita gunakan namun jika tanpa thermal paste maka panas yang keluar dari prosesor atau chipset menjadi tidak lancar dan efisien

    Thermal paste adalah pasta penghantar panas sangat tinggi yang digunakan diantara dua buah objek/benda (biasanya heatsink dan CPU/GPU) agar dapat menghantarkan panas yang lebih baik. Thermal paste mengisi rongga mikroskopis yang terbentuk diantara dua buah objek (heatsink dengan CPU/GPU) yang dapat menjebak udara masuk diantaranya sehingga mengakibatkan kerugian pelepasan panas menuju ke heatsink.

    1st, Karena faktor space/ruang yang sangat limited, dan juga bentuknya yang kecil, memang banyak user yang cenderung ragu ketika memilih motherboard yang berukuran MicroATX(mATX) dan MiniITX(mITX), apalagi melihat masalah overclockability, suatu hal yang sensitif di kalangan power-user.

    Tapi kalau mau dilihat sedikit lebih jauh, tidak bisa dianggap bahwa SEMUA mobo mITX dan mATX sudah pasti JELEK dari fungsi overclock. (again, to be fair, gw juga ga bilang secara average mobo mITX bisa lebih bagus dari board full ATX, mesti dilihat case per case)

    Contohnya saja, dengan limitasi space yang sangat terbatas seperti itu, justru para vendor yang merilis mobo mITX sedikit lebih 'hati-hati' dalam memilih komponen, dan ada beberapa motherboard mITX / mATX yang gw kenal punya komponen yang JAUH lebih sakti dari mobo ATX pada umumnya.

    Misalnya saja dengan bentuk form factor yang kecil , tentunya suhu tinggi akan menjadi sebuah issue , sehingga vendor2 tersebut mau tidak mau akan menggunakan mosfet yang lebih tahan suhu tinggi untuk mencegah fet de-rating yang terjadi karena suhu, atau bisa juga mereka menggunakan tantalum caps yang masih bisa beroperasi di suhu sangat tinggi. Sementara board full ATX rata2/value bisa saja menggunakan komponen yang ratingnya lebih rendah, simply karena vendornya merasa mobo ATX itu punya 'ruang' ekstra.

    Bottom line, gw sama sekali ga bilang mobo mITX itu bagus dan full ATX itu jelek atau sebaliknya, gw hanya berpendapat bahwa Form Factor bukanlah faktor utama yang melimitasi overclocking, maupun durability sebuah motherboard. Masalah fungsi overclock/ durability/ BIOS maupun rating komponen itu yang menentukan ya si vendor mobonya, mereka mau support atau tidak, It has nothing to do with form factor bro..

    (kalau mereka mau, tentunya mereka bisa kasi BIOS yang punya fungsi mirip or bahkan sama antara board mITX dengan board ATX,selama komponen yang memberi fungsi dasarnya ada)